15 November 2012

Tiga aspek hambatan dalam dakwah:

Tiga aspek hambatan dakwah:

A.    ASPEK PRIBADI (nafsiyyah)

1.      Cinta popularitas, suka "nyohor". Mereka akan lemah dan tidak mau bekerja atau malas jika harus beramal dibelakang layar dan tanpa liputan. Padahal mengelola dan mendampingi grup-grup pembinaan sebagai inti kaderisasi dakwah adalah aktifitas belakang layar
2.      Tergesa-gesa dan tidak sabaran. Mereka ingin memetik buah sebelum tiba masa panen.
3.       Tidak punya percaya diri, inferior dan minder. Diberi amanah megang kelompok pembinaan, gak mau, minder, padahal gabung aktifitas dakwah sudah bertahun-tahun, dan catetannya berjilid-jilid. Di minta jadi tokoh masyarakat (ketua RT, RW, DKM) gak mau, gak berani, minder. Bukan lantaran masalah mengejar jabatan, tapi karena rendah diri. Padahal dai adalah pemimpin.

B.     ASPEK EKSTERNAL

1.      Harta. Dulu janji dan tekadnya "Kalau nanti punya motor, saya akan selalu hadir liqo dan tidak akan terlambat!". Kanyataan hari ini? Malah yang sering absen....uadah sibuk dengan "bisnis", "proyek" dan hartanya.
2.      Wanita. Wanita dalam artian istri, yang terkadang "bisa" mempengaruhi, mengatur dan mengendalikan dirinya. Istri yang bukannya menyemangati dalam dakwah tapi malah melemahkan dan menyimpangkan orientasi amal. Serta, wanita dalam artian wanita asing di luar istri. Banyak kejadian, aktivis dakwah rontok dan berjatuhan di medan dakwah gara-gara wanita..... Beberapa kasus terangkat, yang tersembunyi barangkali lebih banyak. Dalam beragam bentuk dan tingkatan, dari yang ringan sampai yang berat.
3.      Kekuasaan. Harta, wanita dan kekuasaan boleh dan sah untuk dikejar, tapi jangan sampai kita dikendalikan oleh semua itu, kita yang musti mengendalikan.

C.     ASPEK PERGERAKAN

1.      Kelesuan (futur)
2.       Perilaku infirodiyah (individual), merasa diri lebih mampu tanpa yang lain, bahkan tanpa jamaah. Bikin manuver-manuver pribadi tanpa koordinasi.
3.      Fanatik yang salah.

0 komentar:

Posting Komentar